Photobucket
Photobucket

Nak Cari Cerita Dengan Cepat..? sila tulis di sini..

Tuesday 8 November 2011

1000 Burung Kertas....


Sewaktu Hakimi dan Wardah baru couple, Hakimi melipat 1000 burung kertas buat Wardah, menggantungkannya di dalam kamar Wardah. Hakimi mengatakan 1000 burung kertas itu menandakan 1000 ketulusan hatinya..
Waktu itu…Wardah dan Hakimi setiap detik selalu merasakan betapa indahnya cinta mereka berdua… 

Tetapi pada suatu saat, Wardah mulai menjauhi Hakimi.
Wardah memutuskan untuk berkahwin dan pergi ke Perancis… Ke Paris…Tempat yang dia impikan di dalam mimpinya berkali2 itu…
Sewaktu Wardah mahu berputus dengan Hakimi, Wardah berkata pada Hakimi, kita harus melihat dunia ini dengan pandangan yang dewasa… Berkahwin bagi wanita adalah kehidupan kedua kalinya…

Aku harus bisa memegang kesempatan ini dengan baik. Kamu terlalu miskin, sungguh aku tidak berani membayangkan bagaimana kehidupan kita setelah berkahwin…!!

Setelah Wardah pergi ke Perancis, Hakimi bekerja keras… dia pernah menjual al-Quran… menjadi karyawan sementara… bisnes secara kecil-kecilan… setiap pekerjaan dikerjakan dengan sangat baik dan tekun.

Sudah lewat beberapa tahun…
Kerana pertolongan teman dan kerja kerasnya, akhirnya dia mempunyai sebuah perusahaan. Dia sudah kaya, tetapi hatinya masih tertuju pada Wardah, dia masih tidak dapat melupakannya.

Pada suatu hari… waktu hujan, Hakimi melihat  dari keretanya sepasang orang tua berjalan sangat perlahan di depan.
Dia mengenali mereka, mereka adalah orang-tua Wardah….
Dia ingin mereka lihat kalau sekarang dia tidak hanya mempunyai kereta sendiri tetapi juga mempunyai villa dan perusahaan sendiri, dia ingin mereka tahu kalau dia bukan seorang yang miskin lagi, dia sekarang adalah seorang Boss.

Hakimi memandu keretanya sangat perlahan sambil mengikuti sepasang orang-tua tersebut.
Hujan terus turun tanpa henti, biarpun kedua orang-tua itu memakai payung, tetapi badan mereka tetap basah karena hujan.

Sewaktu mereka sampai tempat tujuan, Hakimi tercegang oleh apa yang ada di depan matanya, itu adalah tempat pemakaman.

Dia melihat di atas papan nisan Wardah tersenyum sangat manis terhadapnya. Di samping makamnya yang kecil, tergantung burung2 kertas yang dibuatkan Hakimi.

Dalam hujan, burung2 kertas itu terlihat begitu hidup,
Orang-tua Wardah memberitahu Hakimi, Wardah tidak pergi ke Paris, Wardah tdierang penyakit kanser.. Wardah sudah pergi ke surga. Wardah ingin Hakimi menjadi orang, mempunyai keluarga yang harmoni, maka dengan terpaksa berbuat demikian terhadap Hakimi dahulu. Wardah kata dia sangat mengerti Hakimi, dia percaya kalau Hakimi pasti akan berhasil.

Wardah mengatakan…
kalau pada suatu hari Hakimi akan datang ke makamnya. dan berharap dia membawakan beberapa burung kertas buatnya lagi.

Hakimi langsung berlutut, berlutut di depan makam Wardah, menangis dengan begitu sedihnya.
Hujan pada hari itu terasa tidak akan berhenti, membasahi sekujur tubuh Hakimi.
Hakimi teringat senyum manis Wardah yang begitu manis dan polos, Mengingat semua itu, hatinya mulai meneteskan darah….

Sewaktu orang-tua itu keluar dari pemakaman, mereka melihat kalau Hakimi sudah membukakan pintu kereta untuk mereka.

Lagu sedih terdengar dari dalam kereta tersebut.

“Hatiku tidak pernah menyesal, semuanya hanya untukmu 1000 burung kertas, 1000 ketulusan hatiku, beterbangan di dalam angin
menginginkan bintang yang lebat besebaran di langit…
melewati sungai perak, apakah aku bisa bertemu denganmu?
Tidak takut berapapun jauhnya, hanya ingin sekarang langsung berlari ke sampingmu.

Masa lalu seperti asap… hilang dan tak kan kembali…. menambah kerinduan di hatiku…
Bagaimanapun dicari, jodoh kehidupan ini pasti tidak akan berubah..

No comments:

Photobucket
Photobucket